GERAKAN REVOLUSI RATU ADIL MENDIRIKAN PEMERINTAHAN ISLAM VERSI SUNAN KALIJAGA/ NAGARA AMARTA, PANDAWA, KERTAGAMA, NGAYOGYAKARTA HADININGRAT
Bismillahirrohmaanirrohim, Alhamdulillah, asyhadu alla ilaaha illallah wa asyhadu anna Muhammadarrasuulullah, Allahumma sholli wassallim alaa sayyidina Muhammad wa ala allihi wa shohbihi ajmain.
Tujuan penulisan ini adalah untuk menjelaskan akar masalah dan solusi semua problem manusia di dunia ini, kemudian mengajak semua umat untuk memperjuangkan solusi tersebut. Akar masalahnya adalah cinta dunia dan takut mati alias iman yakinnya kepada Allah swt lemah dan solusinya adalah da’wah wattablig khuruj fi sabilillah dengan diri dan harta sendiri untuk memperbaiki diri dan mengajak orang lain memperbaiki diri mereka dengan cara yang sama pula, serta untuk menghidupkan amal agama secara sempurna diseluruh dunia, sehingga manusia hidup dalam keadaan beriman dan beramal sholeh serta mati dalam keadaan beriman dan menerapkan sistemnya orang beriman. Mohon maaf penjelasannya muter- muter dulu, yang intinya adalah mari mendirikan NAGARA AMARTA, menghidupkan GARUDA SANG RAJAWALI. Inilah satu-satunya solusi umat manusia.
Sebelumnya nyuwun sewu kepada para pejabat negeri ini apabila tulisan saya tak berkenan dihati panjenengan sami, bukan bermaksud saya menghina atau melecehkan, namun sekedar urun rembug untuk kemaslahatan bersama, saya mengerti keadaan anda yang mau tidak mau memang harus begitu, manusia saat ini mengejar- ngejar harta sedangkan posisi anda dikejar -kejar harta dan dipaksa oleh keadaan harus mau diikuti, akibat dari sebuah sistem yang salah, jika tidak mau maka terlempar dari arena. Bila saya berada diposisi anda maka kemungkinan besar sayapun akan seperti anda, maka saat ini cobalah anda berada diposisi saya sebagai rakyat yang anda dholimi, agar hati anda tidak merasa sakit membaca tulisan saya, terimakasih atas pengertiannya semoga Allah mengampuni dosa- dosa anda mendholimi rakyat, dan anda diberi hidayah untuk mengikuti kebenaran.
Akar masalah Pemerintah berencana mendemokratisasi Kasultanan Yogyakarta, serta solusinya, juga solusi buat semua problem bangsa Indonesia dan Dunia.
GAMBARAN SISTEM PEMERINTAHAN ISLAM ( SANEPAN PARA WALI )
Bencana, prahara, masalah Indonesia ini tidak akan berakhir, jika bangsa ini tidak mau menerima Sabda Palon Naya Genggong yang terkenal dengan sebutan Kilurah Semar, Badranaya, Ismaya, Panakawan sebagai pengasuhnya. Dan menerima Jannaka/Arjuna/Permadi sebagai pemimpin bangsa ini, dialah putra Batara Indra/ Batara Guru ( ahli ilmu ).
Goro-goro/prahara saat ini sebagai tanda munculnya Sabda palon Naya genggong yang menyertai asuhannya yaitu Jannaka, yang akan mengajarkan budiluhur kepada manusia.
Apa sejatinya yang dimaksud Sabda palon Naya genggong itu?,
Sabda = firman, palon = kunci kandang, manusia ini sama dengan binatang maka harus ada kuncinya yaitu firman Allah swt, bila manusia tidak dikunci/di atur dengan firman Allah swt maka akan menjadi lebih jelek daripada binatang. Jadi arti dari Sabda palon adalah firman Allah swt untuk mengunci/mengatur kehidupan manusia ini agar tidak menjadi binatang.
Naya = pandangan, genggong = langgeng/ kekal, ma’nanya adalah pandangan hidup yang kekal abadi dunia akhirat.
Jadi ma’na Sabda palon Naya genggong adalah firman Allah swt untuk mengatur kehidupan manusia agar tidak menjadi binatang dan sebagai pandangan hidup/ prinsip hidup yang membuat manusia sejahtera kekal abadi dunia akhirat. Jadi ma’na Sabda palon Naya genggong adalah Alqur’an dan Assunnah.
Jadi bangsa ini harus mau tunduk patuh dengan Alqur’an dan Assunnah sebagai dasar negara ini dan dilaksanakan dalam kehidupan sehari-hari bila ingin terhindar dari goro-goro dunia akhirat.
Panakawan= paham sahabat= memahami Alqur’an dan Assunnah itu harus sesuai dengan pemahaman para sahabat.
Penasihat pandawa= Kresna= ahli da’wah, senopati perangnya= Gatut kaca= ahli da’wah, Angka wijaya= ahli ilmu, penegaknya Werkudara= ahli sholat, panglimanya Jannaka= ahli ilmu, senjatanya jimat kalimasada= kalimah sahadah, tumbak karawelang dan payung tunggul naga =ahli da’wah dan kecerdasan berfikir.
Pandawa= panduwane dewa, anak Pandudewanata =panduwane dewa go nata manungsa, manusia itu biar menjadi baik maka harus dipandu dengan panduannya Allah swt.
ENAM SIFAT SAHABAT :
Puntadewa bersifat satria lila donya lila pati mung siji aji-ajine yoiku jimat kalimasada, semua kebesaran makhluk yang ada dihati kita itu harus kita buang, kemudian kita masukkan hanya kebesaran Allah swt semata.
Werkudara= weruha aku iki ndaramu, bila kita sholat usahakan seakan-akan melihat Allah swt, bila tak mampu maka ketahuilah bahwa Allah itu melihat kita.
Jannaka =surgamu, sifatnya suka mencari ilmu dan bertapa, bila kita ingin mendapatkan surga maka kita harus berilmu yang disertai dzikrullah.
Nakula =menganggap semua manusia itu sebagai anak kita yang harus kita sayangi, kula= ngakua ala= mengakuilah dirimu itu hina, jangan suka menghina, menyalahkan orang lain.
Sadewa= semua amal perbuatan kita itu harus hanya satu tujuan saja yaitu mengharap keridhoan Allah swt semata.
Nagara Amarta= nangani gara-gara ajak- ajak marang tatanan, tujuan didirikan negara itu untuk menangi prahara, masalah, maka haruslah dengan mengajak pada tatanan Allah swt. Kertagama = wong kere ditata nganggo agama = manusia itu makhluk kere, lemah, hina maka harus ditata dengan agama agar menjadi baik. Ngayogyakarta hadiningrat = nga= ngayomi/ melindungi = bisa mengayomi, melindungi rakyat, yogya = nayogyaake/ mernahake = menenempatkan rakyat pada tempat yang tepat, baik, benar, aman, nyaman, karta = sejahtera, bahagia, tentram, hadining = pemberi petunjuk kepada kerohaniahan, keheningan cipta, karsa, rasa menuju Allah swt, rat = rata, menyeluruh kepada semua rakyat.
Jika kita inginkan kejayaan hidup dunia akhirat haruslah ikut aturan Allah swt.
GAMBARAN DEMOKRASI KAPITALIS IMPERIALIS LIBERALIS
Kurawa = kumalungkung sengsara nyawa, orang yang sombong tidak mau diatur oleh Allah swt itu pasti akan sengara nyawanya dunia akhirat, maka disebut juga sata kurawa= binatang kurawa= menungsa kakean dosa emoh ditata yen dibina malah nantang= manusia kebanyakan dosa tidak mau ditata kalau dibina malah nantang persis demokrasi, makanya negaranya Ngestina pura= nekani gara-gara ngenes atine ana donya ora di apura ana akhirat= selalu mendatangkan masalah, prahara hatinya mengenaskan didunia dan tidak di ampuni di akhirat, disebut juga gajah oya= gagah jajah ngaya nyia-nyia= bila kuat menjajah, serakah dan menyiksa yang lain. Kendaraannya bernama gajah tama = gagah jajah nata ma lima, kerjaannya ma’siat ma lima selalu di laksanakan.
Di asuh oleh Toghok, Bilung, betara Kala, Durga, Buta, thogok= thogut jegok yen ditata jegoki= anjing-anjingnya thogut, bila ditata malah menggonggong, maka hidupnya jadi Bilung= bingung dan linglung kerjaannya demo mulu tapi tak pernah digubris makanya mulutnya sampai monyong besar. Kala= teka ala= setiap kedatangannya hanya bikin kejelekan, Durga= penjaga orang yang suka menipu, Buta= budaknya thogut bubrah tatanan, maka disebut picek= yang ada dipikirannya hanya bagaimana bisa gecek/ menjajah orang lain, maka disebut wuta= wudoh seka tatanan= telanjang dari tatanan.
Nama rajanya Duryudana, Suyudana= penguasa dunia yang penipu dan jelek, dholim, Tripamangsah= tiga tempat makan apa saja sah= eksekutif, legislatif, yudikatif. Jaka pitana= biarpun sudah tua perasaannya masih muda terus hingga hidupnya hanya untuk foya- foya, mewah- mewah belaka, Gendari putra= segen diajak da’wah yen diajak da’wah malah lari= enggan di ajak da’wah, bila di ajak da’wah malah lari, Destorasta putra= senengane nglindes lan mapras tatanan= sukanya melindas dan memangkas tatanan. Nama adiknya Dursasana= tempat menipu suasana dan keadaan, yang benar dibilang salah yang salah dibilang benar. Ahli ilmunya bernama Durna= tau tapi nipu, pinter tapi minteri, sebenarnya tau mana yang benar dan yang salah tapi sengaja membelokkan kebenaran hanya karena uang, hidup enak menjadi antek kapitalis.
Bila kita tidak mau tunduk patuh pada aturan Allah swt maka kita hanya akan dikuasai oleh kurawa kapitalis penjajah, disiksa menderita dunia dan akhirat.
Masih banyak lagi petuah para leluhur kita dalam karya satranya yang memberikan solusi mengatasi zaman edan di antaranya oleh Kanjeng Sunan Kalijaga, Sunan Giri, Prabu Sri Aji Jayabaya, Prabu Siliwangi, Ki Ranggawarsita, Sultan Agung dll. Lebih jelasnya bacalah buku RATU ADIL TELAH MUNCUL DARI JABALKAT, oleh Cah Angon, penerbit KALIKA YOGYAKARTA.
Bila gubernur ditetapkan maka secara politik susah untuk disetir /dijadikan boneka oleh kapitalis, kenapa?
Karena tidak punya hutang budi kepada kapitalis sebagai modal kampanye, karena memang tidak perlu kampanye.
Sudah kita ma’lumi bersama bahwa kampanye memerlukan dana yang sangat besar, bisa mencapai puluhan bahkan ratusan kali lipat dari gaji yang diterima selama lima tahun.
Bila bukan orang yang sangat kaya maka dari mana mereka mendapatkan dana itu?
Dari mana lagi kalau bukan dari kapitalis (pemodal= pengusaha), makanya bila musim pemilu para kapitalis rebutan menawarkan dana buat para calon pejabat tentunya dengan imbalan bila sudah jadi semua proyek untuknya, bilapun tak jadi tidak usah mengembalikan.
Maka rakyatpun menggunakan kesempatan itu untuk memilih calon yang mengasih uangnya paling banyak, karena menganggap semua calon sama saja UUD dan janjinya selalu palsu.
Begitulah bila ingin menguasai perekonomian Jogja dan dunia kuasailah dulu pemerintahannya dengan pemilihan. Makanya amerika sangat gencar sekali mempropagandakan demokrasi dan kebebasan, untuk menguasai negara- negara berkembang dengan mengucurkan dana kampanye buat calon-calon anteknya/ bonekanya. Dan memang berhasil, hampir semua negara-negara berkembang dikuasai olehnya termasuk Indonesia.
Sebab dengan begitu yang punya uang paling banyak dialah yang akan punya peluang paling besar menang, siapa lagi kalau bukan para kapitalis. Sedang yang benar – benar ingin memperjuangkan rakyat kalah karena terbentur masalah modal, dan tidak mau kolusi dengan kapitalis. Maka merekapun lama kelamaan mundur dari dunia politik, dan kapitalislah rajanya.
Maka jangan heran bila negeri ini menjual 85% aset-aset negara kepada kapitalis, termasuk, maaf, presiden kita Bapak SBY yang telah menjual lebih dari 40 BUMN, serta menambah hutang lebih dari 400 trilyun, masih mau tambah lagi 200 trilyun di tahun 2011 dan memecahkan rekor sebagai pemenang nobel penghutang terbesar sepanjang sejarah Indonesia. Karena memang harus balas budi kepada para kapitalis yang telah mendanai kampanye.
Maka sangat sulit mengharapkan para pejabat itu memihak rakyat, sebab sebelum menjabatpun sudah harus teken kontrak ratusan halaman kepada kapitalis untuk mendapatkan dana kampanye, bila ingin berkuasa.
Makanya orang yang masih mengharapkan kebaikan dari sistem demokrasi ini, sama saja mengharapkan unta masuk ke lubang jarum, alias mustahil.
Sistem ini pasti dan pasti hanya akan menjadi sistem jual beli suara dan jual beli proyek, sepanjang masa. Sangat tipis sekali orang sholeh yang memegang kekuasaan, seribu satu.
Sungguh tepat warga Jogja memilih untuk penetapan dari pada pemilihan. Bila sampai terjadi pemilihan maka cengkraman kapitalis akan semakin kuat dan UKM terancam semakin terdesak, kaki lima terancam dibabat, becak andong bisa dibabat habis, orang kecil akan semakin susah. Sebab tujuan kapitalis disepanjang masa hanyalah menjajah kaum lemah, hanya beda cara saja.
Ketakutan Amerika penjajah Indonesia akan bangkitnya pemerintahan Islam yang sesuai dengan kearifan local. Kasultanan Yogyakarta satu satunya kasultanan Islam yang sesuai dengan kearifan local, yang masih memegang peranan politik yang besar di Indonesia ini.
Kasultanan Yogyakarta, masih punya pamor yang sangat besar untuk membangkitkan pemerintahan Islam versi Sunan Kalijaga, yaitu pemerintahan yang sesuai dengan kearifan local, yang mana sistem budaya msyarakatnya tidak berdasarkan Alqur’an dan Assunnah namun berdasarkan konstitusi/ kesepakatan bersama yang sesuai dengan budaya masyarakat Indonesia, sedangkan sistem pemerintahan, sistem ekonomi, sistem pendidikan, sistem sosial, sistem peradilannya berdasarkan Alqur’an dan Assunnah. Sehingga tetap sesuai dengan pancasila, bhineka tunggal ika, kemajemukan, fluralitas bangsa indonesia. Bahkan akan benar-benar mewujudkan pancasila itu sendiri, yang saat ini dengan sistem demokrasi satu silapun tak ada yang terwujud, semua hanya omong kosong belaka, sekedar retorika, lipstik politik, kebohongan publik.
Kasultanan ini sebagai panutan / tolok ukur Islam awam Indonesia. Bila Sultan siap dengan pemerintahan Islam versi Sunan Kalijaga maka rakyat Indonesia sebagian besarnya akan siap. Sebab Sultan sangat dita’ati rakyat, dan itu sebuah ancaman bagi kekuasaan kapitalis. Sistem Islam yang akan diterapkan sangat pro rakyat dan tentu saja akan mengancam kepentingan para kapitalis yang senantiasa menguasai hajat hidup orang banyak. Para kapitalis yang berkiblat kepada sistem demokrasi Amerika dengan sekuat tenaga akan terus menerus berusaha menggulingkan pamor Kasultanan dengan men-demokratisasinya, terbukti mereka berusaha menjatuhkan Sultan berkali-kali di tahun 80 dan 98. Bila saat ini tak berhasil maka di kemudian hari sampai benar – benar lenyap. Dengan berbagai macam cara semisal mengkader anak-anak muda melalui pendidikan ( liberalisasi pendidikan ), LSM, ormas-ormas moderat, dll, hingga kasultanan tidak ditaati rakyat lagi.
Kenapa Amerika sangat takut dengan pemerintahan Islam?
Karena satu satunya musuh paling berbahaya dari system ekonomi Kapitalis (Amerika) saat ini adalah system pemerintahan Islam, setelah musuh beratnya sistem sosialis komunis berhasil mereka tumbangkan dengan ambruknya Uni Soviet.
Bila pemerintahan Islam ditegakkan di Indonesia yang bermula dari Kasultanan Yogya maka bisa merembet ke Negara – Negara di seluruh dunia hingga menjadi Negara super Power, sebagaimana pesan IR Soekarno bahwa Indonesia akan menjadi mercusuar dunia dan revolusi saat ini belum selesai harus dilanjutkan lagi sampai menjadi Negara super power dan menjadi hegemoni sehingga dunia terlepas dari arus economy bubble (gelembung) yang menguntungkan perut Amerika.
Tinggal bangsa ini bersatu padu melawan kekuasaan kapitalis dengan sistem pemerintahan islam yang tidak merubah-rubah kultur budaya nusantara. Karena hanya sistem pemerintahan islamlah yang bisa menumbangkan kapitalis yang telah menjajah kita. Tinggalkanlah ego masing- masing maka kita akan jaya, kita tercerai berai hanya karena perbedaan kecil yang ada di masyarakat, yang sama-sama ngototnya, anatara islam abangan dan putihan.
Founding fathers kita telah melambangkan dengan bendera merah putih agar keduanya bersatu bukan berpecah belah. Sampai- sampai Kanjeng Sunan Kalijaga melambangkan dengan bubur merah putih saat kenduri yang kemudian di namakan jenang = yen jejek menang = kalau tegak menang, ma’nanya bila keduanya mau lemes, lentur saling mengalah seperti bubur/ jenang maka bangsa ini akan tegak dan menang, tapi sebaliknya bila tidak mau saling mengalah dan bersatu merapatkan barisan maka bangsa ini akan ajur mumur babak belur seperti bubur dijajah kapitalis.
Maka disebut abang =agama hanya jadi lambang alias KTPnya doang, tidak dilaksanakan, sedang putih =sepuh kudu isoh nglatih, natih = sebagai orang tua harus bisa melatih, membimbing, mengarahkan dengan bijaksana, hikmah, lemah lembut, pelan- pelan, penuh kasih sayang bertahap kepada islam abangan. Natih= temenan anggone nglatih= harus exstra sungguh- sungguh dalam melatih,membimbing, = neletah= nemen lemes tur betah= harus sungguh- sungguh lentur, lemah lembut dan betah menghadapi rewelnya anak kecil,= nuntun= nunjuake kanti santun= menunjukkan dengan santun. Makanya warna putih ada dibawah ma’nanya mangku= gemang ngaku= tidak mau mengaku yang paling benar sendiri. Orang abangan harus dipangku= dipanggonake gon sing ngaku, ma’nanya harus diakui keberadaan mereka, harus diajeni/ harus dihormati. Huruf jawa itu kalau dipangku mati, maka kelemahan orang jawa adalah bila dipangku.
Keduanya harus bersatu seperti temanten= teman tenpundi- pundi= harus menjadi teman dimanapun, kapanpun, dalam keadaan apapun. Bersatu= nyawiji= nyawisake ngaji- aji= selalu saling menyediakan apa yang dibutuhkan saudaranya dan selalu saling menghormati. Harus satu maksud dan tujuan disebut kembar= nekemo aja nganti bubar= saling bergenggamlah tanganmu agar tidak bubar kalau bubar jadi ambar tak berasa alias gak enak dijajah kapitalis. Makanya dalam resepsi pengantin ada kembar mayang= mapanno gon sembahyang= harus menempatkan diri sebagai hamba Allah yang selalu beribadah padaNya.
Dulu belanda menjajah dengan memecah belah, saat inipun kapitalis menjajah dengan memecah belah negeri-negeri kaum muslimin menjadi lebih dari 57 negeri dan kitapun dipecah belah dengan banyak partai nasionalis sehingga dikuasai kapitalis.
Sekarang coba anda fikirkan baik-baik apakah bisa disebut cinta bangsa dengan menjual negeri ini kepada kapitalis, ataukah justru islam yang cinta bangsa dengan mengharamkan penjualan aset- aset negara kepada penjajah? Apakah panjenengan anggap saya ini tidak nasionalis/ cinta bangsa ini dengan menawarkan sistem pemerintahan islam versi Sunan Kalijaga?, yang sejatinya akan melepaskan negeri ini dari penjajah.
Sistem ekonomi dalam Pemerintahan Islam bertolak belakang dengan system ekonomi Kapitalis.
Bila system pemerintahan Islam tegak di Indonesia, yang bermula dari Jogja maka semua asset – asset Negara yang menguasai hajat hidup orang banyak yang saat ini di kuasai pihak asing seperti Amerika, harus dikembalikan atau ditarik oleh Negara tanpa kecuali, tanpa syarat apapun, meskipun puluhan juta hektar tanaman telah mereka tanam, tetap tak ada ganti rugi, penjajah harus minggat dari Indonesia. Negara harus putus hubungan dengan Amerika penjajah, sehingga Amerika merugi besar kehilangan lahan – lahan eksploitasi SDA dan BUMN yang telah jadi milik mereka.
Yang melanggengkan kekuasaan Amerika dan negara-negara maju di Indonesia ini adalah system demokrasi. Melalui legislatif dan exsekutif inilah Amerika akan selalu bisa menguasai Indonesia, sebab sejatinya para pejabat ini akan selalu dan selalu memihak kepada yang menguntungkan, yaitu yang punya modal besar alias kapitalis barat. Sistem pemilu yang menjadi syarat mutlak demokrasi telah memainkan peranan penting dalam penjajahan di negeri ini. Para penguasa yang terpilih seolah-olah mendapat legitimasi rakyat untuk berbuat apa saja termasuk menjual aset negara kepada asing. Karena memang mereka diberi wewenang oleh rakyat untuk membuat aturan seenaknya sendiri, sehingga di gunakanlah untuk perutnya sendiri dan kapitalis.
Mari kita berpikir, konon di daerah Jawa ini ada seorang gubernur ketika kampanye menghabiskan 1,3 trilun rupiah, padahal gaji gubernur selama 5 tahun pun tidak akan pernah bisa mengembalikan uang tersebut. Lalu dari mana dan siapa sponsor para penguasa ini? Tentu saja kita mudah menjawabnya, pastilah para kapitalis. Mengapa mereka rela mengeluarkan uang begitu banyak untuk mendanai para penguasa untuk menduduki kekuasaan? Karena para pengusaha mempunyai kepentingan bisnis yang meraup keuntungan jauh lebih besar dari dana sumbangan kepada penguasa. Maka kitapun selalu dan selau dijajah negeri-negeri maju yang banyak duitnya.
Benarlah pendapat para intelektual muslim yang mengatakan sejatinya demokrasi itu adalah system bisnis belaka, maka orang bisnis mustahil memihak yang tidak menguntungkan yaitu rakyat , maka mau tidak mau para pejabat harus menjadi “pesuruh/ jongos” para kapitalis asing.
Socrates seorang ahli filsafat sebelum masehi dihukum mati dengan cara minum racun karena menentang demokrasi, beliau dan muridnya Aristoteles menentang demokrasi karena menurut keduanya demokrasi hanyalah alat bagi kaum pemodal untuk menguasai pemerintahan dan perekonomian, tidak akan pernah memihak kepada rakyat. Akankah sekarang mau kita pertahankan?
Demokrasi sangat jauh berbeda dengan sistem Islam. Sebab itulah Inggris imperialis kapitalis menumbangkan khilafah Islamiyyah Turki Utsmani tahun 1924, dan mengkotak kotak negeri Islam , dan men-demokratisasi negeri- negeri Islam, agar mudah dikuasai. Coba kita menengok Afghanistan, Irak, diserang habis – habisan oleh Amerika dengan alasan penuh desepsi licik, padahal yang jadi soal mereka diserang karena memberlakukan syari’ah Islam dan membangkang pada intervensi Amerika. Sedang Arab Saudi, tidak diserang, karena tunduk patuh pada Amerika, dan sejatinya Arab Saudi itu adalah kerajaan yang menerapkan sistem ekonomi kapitalis dan termasuk penjajah Indonesia.
Maka solusi agar tetap eksisnya Kasultanan Ngayogyakarta Hadiningrat adalah dengan diterapkannya pemerintahan Islam yang sesuasi dengan kearifan local / kultur budaya nusantara, yang akan menyatukan seluruh negeri Islam. Bila tidak maka pasti dan pasti Kasultanan akan di tumbangkan oleh kapitalis lambat maupun cepat. Ingat, demokrasi kekuatannya pada uang, siapa banyak uang dia yang akan punya peluang banyak menjadi pemenang, siapa kuat dia yang menjajah.
RUU yang diajukan pemerintah pusat kepada DPR salah satunya menginginkan/memaksakan agar Yogyakarta ada pilkada untuk memilih Gubernur dan Wakil Gubernur. Jika hal ini diterima, efek buruknya adalah rakyat Yogya akan mulai mengenal “money politic” dalam pilkada yang diperebutkan oleh berbagai partai. Selain itu, gubernur terpilih pasti akan di sponsori oleh pengusaha-pengusaha yang nantinya harus balas budi kepada mereka. Maka, Gubernur terpilih tak akan segan untuk menaikkan pajak kepada rakyat demi menambah pendapatan asli daerah. Tempat-tempat bisnis yang selama ini telah dinikmati para PKL, tak segan akan diberikan kepada para pengusaha besar yang telah membantu Gubernur untuk menduduki singgasananya. Yogya akan berubah seperti kota-kota metropolitan lainnya seperti Jakarta dan Surabaya.
Konon, demi mengejar tambahan pendapatan Gubernur Jakarta akan menarik pajak bagi warteg, padahal pajak-pajak hiburan-hiburan malam tidak sampai 10 persen yang terbayar, sedang 90 % nya masuk perut pejabat. Apakah kita mau menjadi kota yang akan dijajah oleh penguasa atas nama pajak?
Maka bangsa ini harus membuat konstitusi/ kesepakatan bersama dan inistitusi pemerintah Islam yang bisa mengembangkan nilai kultur budaya Indonesia. Seorang Khalifah hanya bisa diturunkan bila melanggar syari’at dan konstitusi, dan yang berhak memutuskan seorang khalifah melanggar syari’at dan konstitusi dan menurunkan dari jabatannya bila benar-benar terbukti bersalah adalah mahkamah madzalim/ mahkamah konstitusi.
Sejarah membuktikan bahwa kasultanan di Indonesia ini mampu menjalankan pemerintahan Islam yang cultural, egaliter, dan sangat santun terhadap tradisi local ( jangan disamakan dengan pemahaman pluralisme menurut JIL, ), dan mensejahterakan rakyat. Pertanyaan saya, apakah sekarang tidak bisa? Sedang fakta empiriknya ada?
Sistem demokrasi yang mengagungkan kebebasan ala binatang, ala amerika sama sekali tidak sesuai dengan kultur budaya Indonesia yang agamis, gotong royong, musyawarah, beradab, berakhlak mulia, taat pemimpin, mengajak kebaikan, mengajarkan budi luhur, system demokrasi, kebebasan itu sama sekali tidak masuk akal sehat. Tempat yang cocok bagi demokrasi hanyalah di hutan yang diterapkan keluarga Tarzan. Siapa yang kuat dia yang dapat dan menjajah yang lemah.
Seni budaya tanpa agama hanya membuat manusia terlena akan dunia, individualis, dan primordial. Sebaliknya, agama tanpa seni budaya akan kaku, eksklusif, introvert, kurang semarak.
Indonesia tidak akan terpuruk begini, kalau tidak terjadi mismanagemen/ kesalahan pengaturan pengelolaaan kekayaan alam yang luar biasa yang kita miliki. Kata pakar perminyakan Dr. Kurtubi dalam sebuah diskusi di televisi.
Bapak Prof. Dr. Amien Rais dalam bukunya “agenda mendesak bangsa selamatkan Indonesia”, secara gamblang menggambarkan kekayaan alam Indonesia yang mayoritas sudah dikuasai asing.
Tapi sayangnya, mohon maaf, pakar-pakar ini tidak menjelaskan apa akar masalahnya sebagai penyebab kesalahan mengatur pengelolaan minyak di kuasai oleh penjajah. Karena tidak tahu akar masalahnya maka tidak tahu pula solusinya.
Hutan Indonesia bila dikelola Negara dengan baik dan di ambil 5% nya saja per tahun maka dapat menghasilkan Rp 2.080 trilyun, dua kali lipat APBN, kelautan Indonesia bila dikelola Negara dengan baik bisa menghasilkan hingga mencapai ribuan trilyun, dari hasil pertambangan yang dirampok penjajah mencapai beribu-ribu trilyun per tahun, bahkan ada yang memperkirakan 17 ribu per tahun. Emas di Irian bila dikelola negara bisa buat membiayai sekolah seluruh rakyat Indonesia mulai dari 0 kecil sampai S 10 kalau ada.
Coba hitung berapa juta kekayaan Indonesia bila di bagi kepada seluruh penduduk Indonesia per tahunnya, sedang per satu trilyun saja setiap orang akan mendapatkan empat juta lebih, berapakah bila sepuluh ribu trilyun per tahun, sampeyan akan kaya raya, hingga manusia indonesia tidak ada lagi yang mau menerima sedekah, sebagaimana hadis Nabi tentang kepemimpinan Imam Mahdhi benar-benar akan terbukti.
Kemanakah larinya harta kekayaan Indonesia ?, tanyalah pada rumput-rumput bergoyang, jangan tanya pada perampok, mereka itu penipu semua.
Kesimpulannya : Sebab kemiskinan Indonesia karena dijajah barat secara ekonomi merampok asset-aset Negara yang sangat melimpah ruah melalui pemerintahan boneka mereka, melalui sebuah sistem yang namanya demokrasi.
Kenapa bisa di jajah secara ekonomi?
Karena pemerintah menerapkan ekonomi kapitalis neoliberalis. Para penguasa dan banyak orang indonesia mengemban staqofah/ ajaran/ budaya/ pemikiran –pemikiran asing seperti demokrasi, liberalisme, HAM, kapitalisme, sekulerisme, nasionalisme, dll, yang di ajarkan penjajah melalui kurikulum pendidikan maupun media masa, serta meninggalkan staqofah islam.
Apa itu ekonomi kapitalis neoliberalis?
Kebebasan kepemilikan.
Semua asset Negara boleh dikuasai oleh swasta. Negara tidak boleh menguasai ekonomi, tapi ekonomi di serahkan mekanisme pasar bebas, sehingga yang berkuasa adalah Negara- Negara kapitalis barat, sehingga asset-aset Negara dijual kepada kapitalis dan Indonesia hanya menjadi budak kapitalis. Insya Allah nanti saya jelaskan panjang lebar tentang ekonomi kapitalis neoliberalis, beserta perangkatnya sebagai alat untuk mencapainya, yaitu demokrasi, liberalisme, HAM, globalisme, sekulerisme, nasionalisme, pluralisme dll pemikiran-pemikiran barat.
Kenapa Indonesia menerapkan ekonomi kapitalis neoliberalis?
1. Lemah iman , keyakinannya pada materi yaitu idiologinya kapitalis.
2. System yang dipakainya adalah system demokrasi yaitu systemnya kapitalis amerika untuk menguasai pemerintahan Negara-negara berkembang termasuk Indonesia.
INTINYA MANUSIANYA BOBROK SYSTEMNYA REMUK
Maka perbaikannya juga harus dua-duanya
Ada apa dibalik system demokrasi ?
Hakekat system demokrasi adalah mempertuhankan manusia karena kedaulatan membuat undang-undang ada pada rakyat yang diwakili oleh DPR dan exsekutif. Suara rakyat adalah suara tuhan, sehingga baik jahat , benar salah , halal haram, boleh tidak, tergantung bagaimana wakil rakyatnya dan exsekutif. Dalam sistem demokrasi, 1 suara penjahat atau koruptor sama dengan 1 suara Kyai, SEHINGGA YANG PUNYA DUIT BANYAK YANG AKAN MEMBELI SUARA ITU.
Para pejabat ini pasti dan seribu pasti dalam membuat undang-undang akan selalu memihak pada kapitalis. Jadi mustahil para pejabat akan memihak rakyat, itu sangat mustahil seribu sangat mustahil. Belajar dari kasus-kasus DPR yang terjadi selama ini, ketika UU yang akan disyahkan berpihak untuk kepentingan rakyat seperti UU Pornografi, jlimetnya minta ampun, di tunda-tunda akhirnya disyahkan dengan terpaksa, itupun terjadi banyak perubahan di banyak pasal-pasalnya. Yang intinya untuk memuluskan industri hiburan, tak peduli merusak moral bangsa yang penting dapat duit.
Bandingkan dengan UU Pendidikan, UU migas, UU Penanaman Modal Asing yang sangat menguntungkan para kapitalis dengan liberalisasinya. Pengesahan UU tersebut sangat cepat, dan diketahui dikemudian hari jika para anggota DPR mendapat imbalan fulus atas pengesahan UU tersebut. Suap menyuap sudah menjadi budaya bagi para pejabat baik eksekutif, yudikatif dan legislatif (belajarlah dari kasus Gayus).
Kenapa bisa begitu ?
Karena idiologi demokrasi adalah kapitalis yaitu keyakinan bahwa harta benda itulah yang membuat orang bahagia, sehingga tujuan hidupnya hanya untuk menumpuk-numpuk harta benda sebanyak-banyaknya tak kenal halal haram, baik jahat, benar salah alias menghalalkan segala cara untuk menempuhnya, maling juga boleh asal tidak ketahuan bahkan dilegalkan pemerintah seperti penjualan aset-aset Negara kepada kapitalis yang sejatinya itu adalah perampokan harta rakyat atas nama investasi asing. Hutan ditebang habis, sumber air dikomersialisasi, kilang minyak dikuasakan asing, telekomunikasi dikuasai asing. Pertanyaan besarnya, apa hak penguasa untuk menjual/menyerahkan penguasaan harta milik umum kepada swasta?
Di dunia demokrasi, ukuran baik-buruk, halal haram, benar salah adalah uang yang bicara, asal ada uang, asal menghasilkan uang semua serba boleh tidak peduli rakyat pada kelaparan. Sehingga yang banyak uanglah sebagai tuhannya demokrasi, kapitalis baratlah yang akan menguasai Negara ini dan benar-benar telah terjadi melalui para pejabat bonekanya, bangsa Indonesia dijajah asing melalui kacung-kacungnya yaitu kebo bule gosong. Bangsa Indonesia terjajah di negeri kaya raya oleh bangsanya sendiri akibat system demokrasi.
Karena idiologi demokrasi itu adalah kapitalis maka keyakinan pejabat bukan yakin pada Allah swt, tapi yakin pada materi yang akan membuat bahagia dan tidak pula mengenal dosa, sehingga tujuan hidupnya hanyalah untuk menumpuk-menumpuk materi belaka, maka untuk materi itulah para pejabat berlomba-lomba memperebutkan jabatan.
Untuk meraih satu kursi saja, modal politiknya sangat besar, modal kampanye, bayar partai, kalau bukan orang kaya darimana mereka cari modal kalau bukan kepada para kapitalis, dengan kontrak politik proyek perekonomian. Jadilah pejabat wiro sableng, 2th kembalikan modal 1th cari untung 2th kemudian persiapan pemilu ke depan.
Setelah, maaf, orang –orang lemah iman itu menjabat, maka mereka akan senantiasa mengabdikan diri pada orang yang bisa menguntungkan secara materi. Tak lain yang menguntungkan itu adalah yang punya modal banyak yaitu kaum kapitalis Barat. Ingat, modal kampanye mereka itu sangat besar. Seperti yang dilansir sebuah stasiun TV swasta baru – baru ini, dalam acara Lawyers club, seorang anggota dewan perlu merogoh kocek belasan milyar untuk kampanye. Modal kampanye itu tak akan mungkin bisa balik, jika hanya mengandalkan tunjangan bulanan dan gaji anggota dewan. Maka tak ada jalan lain selain berselingkuh dengan pengusaha kapitalis lokal maupun asing dengan cara menjual dengan bebas asset – asset berharga milik Negara.
Demokrasi adalah kejahatan/ penipuan secara sistemtis/ legal
Dengan kekuasaannya membuat UU maka exsekutif dan legislatif membuat suatu perkara yang menurut orang waras, perkara itu merupakan perampokan terhadap harta rakyat, namun bagi mereka perkara itu merupakan kebijakan negara untuk kesejahterakan rakyat. Seperti UU migas, minerba, listik, air, pendidikan, buruh, PMA, SDA, DLL. Yang jumlahnya lebih dari tujuh puluh sangat memihak kepada kapitalis dan mencekik rakyat.
Wahai saudaraku coba sampeyan fikir baik-baik.
Bila di desa anda ada satu sumur untuk kebutuhan penduduk, kemudian oleh pak lurah di privatisasi/ dijadikan milik perorangan, yang kemudian air itu dijual ke luar negeri dan penduduk itu disuruh membeli dengan harga internasional yang sangat mahal sampai mencapai tujuh hingga sepuluh kali lipat biaya operasional yang dibutuhkan untuk mengambil air itu hingga sampai kerumah penduduk.
Menurut anda contoh seperti itu termasuk perampokan harta penduduk atau bukan? Tentu orang yang masih waras otaknya akan sepakat bilang bahwa itu adalah perampokan harta penduduk. Tapi lain halnya dengan para pejabat kurawa, yang semacam itu adalah untuk kesejahteraan rakyat, tentu dengan seribu alasan, mulai dari kita tidak punya alat maupun modal untuk mengelolanya, sampai alasan biar lebih efisian lebih inofatif dll.
Itu kalau dulu tahun 45 an boleh bilang kita belum mampu mengolahnya sendiri namun sekarang SDM kita sangat mampu sekali untuk mengolahnya sendiri. Itulah yang disebut dengan perampokan harta rakyat secara sistematis dan legal melalui sistem demokrasi, yang tentunya para pejabat mendapatkan komisi dari kapitalis yang sangat luar biasa banyaknya, selain memang sudah terikat kontrak dengan kapitalis sebelum menjabat.
Demikianlah yang mereka lakukan dengan SDA Indonesia yang sangat luar biasa banyaknya, hingga jika kita kelola sendiri kita akan menjadi negara terkaya didunia.
Perhatikan baik-baik, kita itu produsen migas yang sangat besar, boleh dibilang pengexspor migas terbesar namun sayang minyak kita dirampok penjajah, kita hanya dijatah kurang dari 25 % nya yang lain dibawa pulang mentah kenegara-negara mereka seperti zaman penjajahan belanda dulu, itu teorinya prakteknya mungkin tidak lebih dari 5 %, kita hanya mendapat pajak 15 % itu teorinya sedang prakteknya paling juga tidak lebih dari 5%, bahkan ada yang tidak mendapatkan pajak sama sekali, sisanya dikantongi den bagus gayus sak kancane, bedanya kalau dulu tidak sah tapi sekarang legal, bahkan penjajah itu sangat terhormat, mereka itu bukan penjajah tapi bos kita, begitulah kata pengkhianat bangsa ini.
Celakanya kita sendiri sampai kekurangan migas hingga harus membeli ke timur tengah dengan harga internasional, itupun bukan harga asli tapi harga spekulasi yang telah dimainkan oleh para spekulan (broker/makelar). Di depan rumah kita ada banyak sumur minyak yang murah meriah, biaya ngambil hingga sampai motor kita Cuma 1.250 rupiah kata Pak Kwik qian gie, dijual dengan harga internasional 4.500 bahkan pernah sampai 6.000 rupiah, itupun pemerintah masih bilang mensubsidi rakyat, subsidi dari hongkong?, justru rakyatlah yang mensubsidi kapitalis imperialis itu, ditambah lagi menanggung resiko lumpur lapindo, parahnya lagi perusahaan kapitalis itu tidak diputus bersalah dan tidak bertanggung jawab mengganti kerugian kepada rakyat karena di anggap itu adalah bencana alam, lantas siapa yang harus mengganti kerugian kepada rakyat, ? siapa lagi kalau bukan negara, duit rakyat lagi.
Itulah kejahatan sistematis yang dibuat pejabat-pejabat negeri ini, karena manusia diberi wewenang membuat undang-undang, sehingga membuat UU seenak udele dewe.
Yang dimaksud subsidi BBM oleh pemerintah bukanlah subsidi biaya produksi tapi selisih harga antara harga pasar internasional dengan harga yang ditetapkan pemerintah. Misalnya, harga internasional Rp6.000, lalu pemerintah memutuskan menjual harga Rp4.500, berarti pemerintah harus nanggung Rp1.500 per liter untuk dibayarkan ke Pertamina. Subsidi macam apa seperti ini? Minyak yang ada di perut bumi indonesia adalah milik semua rakyat. Ongkos produksinya tidak sampai Rp 1.300 per liter. Jika dijual Rp 4.500 kan sduah untung? Kalo Pertamina masih bilang rugi, darimana ceritanya, JOKO SEMBUNG BAWA GOLOK.
Jika ada penduduk yang menimbun minyak atau komoditas lain untuk nanti dijual dengan harga yang mahal bila barang sudah langka maka akan dikenakan sanksi hukum, itulah yang dinamakan spekulan yang bermain dengan cara menimbun. Tapi lain halnya di dunia kapitalis, para spekulan minyak maupun komoditas lain mendapatkan tempat yang terhormat bahkan teramat sangat terhormat, mereka memborong minyak maupun komoditas lain yang sesuka hati mereka kapan mereka mau jual, bahkan migas yang masih ada di perut bumipun sudah mereka beli, jika kita perlu minyak pun harus beli kepada mereka, jadilah mereka ini broker/ calo minyak, dan celakanya lagi kita tak punya daya tawar harga, harus tunduk pada si broker, harus ikut apa kata para kapitalis, minyak yang boleh kita belipun hanya dibawah 25% saja selainnya harus dibawa pulang kenegara penjajah keparat.
Kenapa bisa begitu ya?
Ya itulah kejahatan sistematis, karena para pejabat sudah terikat kontrak dengan para kapitalis sewaktu pemilu, lagi pula komisi yang akan didapat sangat menggiurkan. Jadilah para pejabat menghamba pada kapitalis. Kita terjajah oleh bangsa sendiri.
Tahukah anda?
Kita ini produsen kopi robusta terbesar didunia setelah vietnam, produsen terbesar minyak kelapa sawit mengalahkan Malaysia, produsen kokau/ coklat terbesar ke tiga setelah Pantai gading dan Ghana Afrika, tapi sayang semua dirampok para kaitalis dengan sistematis. Kita tidak punya daya tawar untuk menentukan harga persis seperti migas, semua telah diborong oleh spekulan kapitalis penjajah, dibursa komoditas internasional seperti LIFE di London, NYSE dan NYMEK di New York.
Lebih parah lagi perkebunannya dikuasai oleh kapitalis, lebih parahnya lagi mereka bawa keluar negeri dalam keadaan mentah persis penjajahan belanda, kemudian kembali ke Indonesia sudah menjadi barang jadi dan tentu dengan harga yang sangat mahal bila dibandingkan harga mentahnya. Coba kalau di olah di indonesia kan bisa menyerap puluhan juta karyawan, apalagi kalau dikelola oleh negara benar benar kaya raya kita ini, tidak jadi budak kapitalis terus-terusan.
Kebijakan air pun tak luput dari kejahatan sistematis, air yang seharusnya dikelola negara, banyak yang di kelola swasta sehingga harganya mahal, itupun terkadang penduduk susah mendapatkannya karena rebutan juga dengan perusahaan air minum, lagi-lagi kepentingan rakyat harus dikalahkan oleh kepentingan bisnis para pejabat dengan mekanisme sistematis.
Timah, besi, baja dll, dikeruk dari indonesia dengan harga yang teramat murah dan balik lagi ke indonesia sudah jadi barang yang mahal, coba bila kita stop motor, mobil jepang kemudian kita bikin sendiri tentunya harganya akan sangat lebih murah, motor yang harganya 15 juta bahan bakunya tidak lebih dari satu juta, dijual 5jt juga sudah untung gede, juga menciptakan lapangan pekerjaan, menambah pendapatan negara. Lagi-lagi terhalang oleh KKN nya para pejabat dengan para kapitalis.
Kita yang produsen, kita yang punya lahan namun merekalah yang untung banyak, kita yang penghasilannya dibawah 20 ribu per hari harus beli barang hasil dari depan rumah kita, sama dengan orang-orang amerika yang penghasilannya 20 juta lebih sebulan yang bukan produsen. Seharusya gudang barang itu harganya lebih murah, seperti salak pondoh akan lebih murah di Sleman daripada Jakarta, kelapa akan lebih murah di Purworjo daripada Solo. Begitulah nasib bangsa Indonesia, ditipu para pejabat secara sistematis.
Kebijakan bail out kepada bank-bank bermasalah seperti kasus BLBI yang merugikan negara 650 trilyun rupiah atau sekitar 2,750 juta rupiah per orang bila dibagi kepada seluruh rakyat Indonesia, dan kasus Century, inipun suatu kejahatan sistematis. Suatu contoh BCA yang bangkrut kemudian di ambil alih pemerintah dan di suntikkan dana oblligasi/ surat hutang 58 ( lima puluh delapan ) trilyun uang rakyat, kemudian harus dijual lagi kepada swasta hanya seharga 5,3 ( lima koma tiga ) trilyun dan pembeli mendapatkan 51% saham, parahnya lagi setiap tahunnya rakyat harus membayar bunga obligasi tersebut 7 trilyun kepada pemilik baru, bila orang masih waras maka akan mengatakan ini penjualnya edan, namun tidak demikian menurut pejabat kapitalis, ini demi menyelamatkan APBN, ya memang benar APBN wetenge kapitalis mlendung.
Pejabat sering membahas subsidi BBM salah sasaran, padahal yang benar-benar salah sasaran itu ya subsidi perbankan, yang setiap tahunnya pemerintah mengalokasikan dana Rp 50 trilyun untuk membayar bunga obligasi rekapitulasi perbankan. Sistem yang diterapkan ini adalah sistem yang disediakan untuk orang kaya konglomerat bukan untuk mayoritas rakyat yang miskin.
Bahkan, presiden Ibu Megawati, yang mengaku presidennya wong cilik, mengeluarkan Surat Keterangan Lunas kepada obligor yang di anggap telah melunasi kewajibannya (inpres No 8/2002). Kebijakan perampokan sistematis ini disebut release and discharge. Padahal ada time bantuan hukum komite kebijakan sektor keuangan yang dibentuk pemerintah, menyatakan bahwa tidak ada satupun pemegang saham yang memenuhi kewajibannya. Coba kalau anda yang nunggak bayar sama BRI, dikasih surat lunas apa disita rumah sampeyan? , susahnya jadi wong cilik to Bu Megaaaaaaaa Bu Mega, enak tenan jadi konglomerat, hutang sebanyak-banyaknya gak usah bayar dah lunas. Kira-kira Bu Mega dapat komisi berapa ya?
Terlalu banyak contoh-contoh perampokan harta rakyat secara sistematis legal yang disebabkan oleh sistemnya yang salah, cukuplah ini sebagai perenungan anda, anak cucu anda menanti daya fikir anda dan perjuangan anda membebaskan Indonesia dari kapitalis.
Perampokan sistematis ini tidak akan pernah terjadi bila bangsa ini mau menerapkan sistem pemerintahan islam. Apa sebab ?
Sebab Alqur’an dan Assunnah mengharamkan itu semua, dan Kholifah wajib tunduk padanya, bila sampai menyimpang dari keduanya maka di adukan kepada Mahkamah Madholim untuk di adili dan dipecat bila terbukti bersalah.
Sehingga Kholifah tidak ada kesempatan untuk mempermainkan hukum dan kongkalingkong dengan kapitalis.
Sedang di dalam sistem demokrasi, Presiden dan DPR itulah yang membuat hukum sehingga seenak perutnya mereka membuat hukum, untuk bisa legal kongkkalingkong dengan kapitalis.
Makanya Pak Kwik qian gie pernah mengatakan bahwa Indonesia tak akan pernah beranjak maju maju alias mundur terus bila kebijakannya neolib, kapitalis.
Tapi sayangnya Pak Kwik ini tak menjelaskan, apa itu seababnya kebijakan pemerintah neolib, kapitalis, alias KKN bersama kapitalis tapi legal alias sah untuk kesejahteraan rakyat katanya wong edan. Dan juga tidak menjelaskan bagaimana solusinya.
Sebabnya, selain sifat serakahnya para pejabat yang ingin mendapatkan komisi besar dari para kapitalis dengan menghamba padanya karena iman yakinnya pada Allah swt lemah, ada yang lebih parah lagi dan sulit di hindari yaitu terikat kontrak dengan para kapitalis yang mendanai kampanye, di tambah lagi hutang yang sudah terlanjur banyak, sehingga selalu ditekan untuk melayani kepentingn kapitalis.
Jadi intinya selain disebabkan faktor manusianya juga faktor sistemmnya yang mengharuskan KKN bersama para penyandang dana pemilu bila ingin dan tetap langgeng berkuasa di indonesia ini. Dan mereka mempunyai kekuasaan mutlak untuk membuat aturan main/ undang-undang, sehingga malingpun dikatakan sebagai kebijakan pejabat untuk kesejahteraan rakyatnya.
Kekayaan yang seharusnya menjadi hak milik rakyat, hanya untuk membuncitkan perut – perut para pejabat dan orang – orang asing. Inilah hakikat system bisnis kapitalis yang sekuler.
Apa itu sekuler?
Sekulerisme adalah pemisahan aturan agama dan nilai – nilai normative tradisional dalam pemerintahan dan kehidupan masyarakat. Agama itu hanya mengatur urusan individual-spiritual-transendental. Sedang dalam masalah social kemasyarakatan, hukum, dan politik, ekonomi, pendidikan, agama dinilai tidak boleh ikut men- justifikasi sesuai batasan normatifnya. Mudahnya, agama itu tidak boleh mengatur kehidupan bermasyarakat dalam sebuah negara, namun manusialah yang boleh mengatur kehidupan bermasyarakat dalam negara, yang di wakili DPR sehingga kapitalislah yang mengaturnya. Sehingga sudah tidak ada lagi halal-haram, baik-buruk, dalam perspektif agama ataupun moral-cry. Sense of justice tak akan bisa terwujud. Semuanya harus dinilai dan dihakimi dengan sudut pandang Barat, yaitu perspektif materialism dan pragmatism.
Apa yang terjadi? Seluruh jajaran penjunjung adat ketimuran yang santun ini terpaksa menghalalkan segala cara dalam berpolitik. Asal tujuan tercapai. Kita tentu masih ingat kasus-kasus besar namun macet di tengah jalan seperti Bank Century, kucuran dana BLBI, atau Gayus si Mafia pajak, dll. Secara logis, bila system nya seperti ini, kaum kapitalislah yang akan selalu menang. Siapa sih yang tak punya predikat “kere” di zaman yang serba mlarat seperti ini? Ya kapityalis super imperialis macam Amerika.
Lantas dengan apa orang-orang terdidik pinter ning minteri menjalankan negara, bila tanpa campur tangan agama?
Yaitu dengan staqofah barat yang mereka dapatkan melalui sistem pendidikan yang berisikan pola fikir sekulerisme, liberalisme, kapitlisme, demokrasi.
Coba anda renungkan baik-baik, hukum yang dibuat oleh kapitalis atau hukum yang dibuat oleh Allah swt yang sesuai dengan keadilan dan sesuai dengan asfirasi rakyat?.
Kalau kita mau befikir dengan hati yang jernih tentu akan mengatakan hukum Allah lah yang sesuai dengan keadilan dan asfirasi rakyat. Wikileaks: Cina ingin membuat Indonesia menjadi negara sekuler (eramuslim, 15-12-2010), cina sama paranoidnya dengan AS, Islam idiologis mereka anggap ancaman atas kepentingan- kepentingan strategis negara kapitalis seperti cina, inilah fakta bahwa sistem pemerintahan islam akan mampu menggantikan kapitalisme global dan menciptakan ekonomi yang rohmatan lil alamin.
Kenapa rakyat diam saja dan terkesan pasrah dengan system ini?
Sebab iman rakyat amat lemah. Rakyat lebih teriming – imingi dengan janji – janji palsu dan kaos partai murahan daripada janji Allah yang pasti tentang kehidupan dunia yang mulia dan akhirat yang bertahtakan surga, jikalau mau sedikit saja mengurangi ego-nya dan tunduk pada aturan-Nya. Dan itulah salah satu sindrom kemusyrikan terbesar rakyat ini, itulah sesungguhnya akar masalah bangsa saat ini. Tak mau diatur dengan hukum Allah, dan malah mendukung aturan yang sejatinya mendukung penjajahan para kapitalis, lebih suka di atur oleh para perampok kapitalis, sehingga didunia pada sengsara jadi budak kapitalis apalagi di akhirat tambah parah.
Kata orang jawa, golek uceng kelangan deleg, cari jarum kehilangan kapak, cari batu kehilangan mutiara, cari semut kehilangan gajah. Cari dunia nggak dapet akhiratpun lepas, sudah jatuh ketiban tangga pula.
Kenapa rakyat yang mayoritas Islam takut dengan system Islam?
Kesan yang terlanjur dicerap oleh masyarakat tentang Islam fundamentalis/ putihan terlanjur negative. Yang dilihat rakyat adalah “oknum-oknum” Islam yang ekstrem, keras, primordial kearab-an, introvert, eksklusif, menghalalkan anarkisme tanpa kekuasaan, teroris. Padahal sesungguhnya tidak begitu, Islam adalah Islam yang ramah, egaliter, inklusif, rahmatan lil ‘alamin, solusi semua masalah umat.
Ada kesengajaan penjajah yang menggambarkan islam sangat menakutkan dengan cap teroris, anarkis hingga muncul islamphobiya/ anti islam.
Kebanyakan masyarakat imannya sangat lemah jadi tidak mau diatur- atur/ dikekang, tidak boleh begini tidak boleh begitu, misal wanita tidak mau harus pakai jilbab. Sosial budayanya tidak mau di rubah-rubah, yang sudah menjadi kebiasaan masyarakat tidak mau dirubah- rubah. Maka perlu ada konstitusi/ kesepakatan bersama mengenai masalah sosial budaya yang sesuai dengan sosial budaya masyarakat Indonesia.
Bagaimana solusi bangsa ini ?
Mengambil seluruh asset-aset Negara yang telah dikuasai penjajah amerika secara paksa dengan membatalkan semua perjanjian yang telah dibuat oleh pemerintah bersama penjajah. Kemudian dikelola Negara dan digunakan sebanyak-banyaknya untuk kemakmuran rakyat.
Bagaimana caranya?
Mengangkat pemimpin yang keyakinannya bukan pada materi tetapi hanya pada Allah SWT. Sehingga tujuan hidupnya hanya untuk Allah, bukan pada materi. Supaya tidak mudah ditelikung oleh para kapitalis.
Tapi kendalanya, pemimpin apa pun itu, walaupun sebaik malaikat itu, pasti akan diganjal oleh DPR antek kapitalis. Pemimpin ini dengan mudah akan digulingkan oleh DPR MPR yang memiliki wewenang menurunkan Presiden dengan sogokan dari kapitalis, dengan mengadukannya ke Mahkamah Konstitusi dengan tuduhan melanggar konstitusi yaitu UU PMA, UU SDA dan sederet UU lainnya yang telah dibuat DPR. Maka jatuhlah sang presiden. Inilah kejahatan sistematis.
Solusinya adalah, kewenangan DPR MPR harus dibatasi hanya sampai pada hak mengoreksi, mengawasi, kinerja presiden dan mengusulkan hal-hal yang perlu dilakukan penguasa, yang nantinya akan ditindak oleh Mahkamah Konstitusi. Hak membuat UU pun harus dihilangkan, yang berhak membuat hukum hanyalah Allah SWT melalui Al Quran dan As sunnah. Karena dengan kewenangan membuat UUD itulah DPR menjadi antek kapitalis, dan dengan mudah memecat Presiden bila tidak tunduk dengan UUD yang dibuat DPR. Sehingga Presiden itu hanyalah orang yang hanya sekedar menjalankan sebuah system yang dibuat oleh kapitalis yaitu system perampokan harta rakyat. Makanya biarpun seribu kali ganti presiden yang seperti malaikatpun bila sistemnya tidak di rubah akan tetap sama saja, seorang presiden harus tunduk pada kapitalis, bila ingin tetap jadi penguasa.
Seorang pemimpin harus punya kekuasaan mutlak dalam menjalankan konstelasi pemerintahan. Namun sebentar, bukankah ini akan menjadikan seorang penguasa yang mempunyai inkuisisi otoriter, dictator, dzholim, dan monarkis? Lalu bagaimana solusinya?
Urusan itu sangatlah mudah. Pemimpin Negara yang memiliki kekuasaan absolute yang saya maksudkan adalah pemimpin yang memang punya kekuasaan mutlak, namun harus ada sesuatu yang membatasi dan menjustifikasi setiap perbuatannya. Sesuatu itu adalah indicator agama, yaitu Al Quran dan As Sunnah.
Akan dibentuk sebuah institusi independen/ berdiri sendiri (bebas intervensi/ tekanan dari pihak manapun, kecuali rakyat itu sendiri,pent) yang bernama Mahkamah Madzhalim/ MK, yaitu wadah diterimanya complain/ laporan dari umat tentang pelanggaran syari’at yang dilakukan penguasa. Mahkamah Madzhalim nantinya akan mengadili pemimpin dan menurunkannya jika kebijakannya terbukti keluar dari Al Qur’an dan AS Sunnah.
Dan ada kontrol masyarakat melalui partai-partai politik islam, ormas- ormas yang bertugas untuk mengoreksi penguasa dan menda’wahkan islam ditengah- tengah masyarakat islam. Bahkan secara individu atau kelompokpun rakyat berhak melaporkan penyelewengan Kholifah kepada mahkamah madholim, bila terbukti bersalah maka Kholifah di pecat.
Dalam system pemerintahan islam seorang kholifah dipilih oleh rakyat melalui ahlul hal wal aqdhi, bukan turun temurun. Atau bisa menggunakan seleksi ketat dan dipilih oleh rakyat, pengesahan kholifah adalah dengan baiat in iqad ( pengangkatan ) oleh ahlul hal wal aqdhi dan baiat taat seluruh rakyat. Gubernur, Bupati ditetapkan oleh Kholifah, sedang Camat, Kades ditetapkan oleh Bupati, bisa menghemat dana kampanye trilyunan dan mencegah politik uang oleh kapitalis.
Bagaimana dengan non islam?
Bebas menjalankan ibadah, menikah, makan, minum, berpakaian, bergaul menurut keyakinan mereka. Dan boleh menjadi DPR untuk mengadukan ketidak adilan penguasa atau menyuarakan kepentingan kaumnya. Mereka mendapatkan hak dan kewajiban yang sama sebagai warga negara dalam hal-hal yang sifatnya umum.
DPR MPAR / MAJELIS UMAT
MU adalah orang- orang yang mewakili kaum muslimin dalam penyampaian pendapat, sebagai bahan pertimbangan bagi kholifah. Orang non muslim dibolehkan menjadi anggaota majelis umat sekedar untuk menyampaikan pengaduan tentang kedholiman para penguasa atau penyimpangan dalam pelaksanaan hukum- hukum islam.
Anggota majelis umat ditentukan melalui pemilihan umum.
Setiap warga negara yang balig dan berakal berhak menjadi anggota MU, baik laki- laki maupun wanita, muslim atau non muslim. Keanggotaan non muslim terbatas hanya pada penyampaian pengaduan tentang kedholiman para penguasa atau penyimpangan dalam pelaksanaan hukum –hukum islam.
Syura ( musyawarah ) dan masyurah ( permufakatan ) adalah pengambilan pedandapat. Pengambilan dalam bidang tasyri’, terminologi yang menyangkut pemikiran, seperti menyingkap fakta, sains dan teknologi, bersifat tidak mengikat. Pendapat MU mengikat kholifah dalam perkara- perkara yang bersifat praktis, dan aktivitas yang tidak membutuhkan pembahasan dan penelitian.
Syura adalah hak bagi kaum muslimin saja dan bukan non muslim. Penyampaian pendapat boleh dilakukan setiap warga negara, baik muslim maupun non muslim.
Persoalan –persoalan yang termasuk kedalam syura bersifat mengikat, maka di ambil berdasarkan pendapat mayoritas, tanpa mempertimbangkan pendapat tersebut benar atau salah. Sedangkan perkara yang termasuk urusan syura yang tidak mengikat kholifah maka yang dipertimbangkan adalah kebenarannya, tanpa melihat lagi suara mayoritas atau minoritas.
MU mempunyai lima wewenang :
1, a. Permintaan syura kepada MU dan penyampaian syura kepada kholifah dalam perkara- perkara praktis yang tidak membutuhkan pembahasan dan penelitian, seperti urusan pemerintahan pendidikan, kesehatan, ekonomi, perdagangan, industri, pertanian, dan sejenisnya, maka pendapat MU bersifat mengikat.
1, b. Apabila kholifah meminta pendapat MU dalam perkara- perkara yang menyangkut pemikiran dan memerlukan pembahasan dan penelitian, teknik, keuangan, angkatan bersenjata, dan politik luar negeri, maka pendapat MU tidak mengikat.
2. Hukum dan perundang- undangan yang akan diberlakukan kholifah disampaikan kepada MU. Dan kaum muslimin yang menjaadi anggota MU berhak mendiskusikannya, serta menjelaskan salah benarnya. Pendapat mereka dalam masalah ini tidak mengikat.
3. Majelis umat berhak mengoreksi kholifah terhadap seluruh aktivitas negara, baik yang menyangkut urusan dalam negeri, luar negeri, keuangan, angkatan bersenjata, maupun yang lainnya. Apabila pendapat mayoritas MU mengharuskannya mengikat, maka pendapatnya mengikat. Dan bila suara mayoritas mengharuskannya tidak mengikat maka pendapatnya tidak mengikat. Jika terjadi perselisihan antara MU dengan kholifah dalam menilai suatu dilihat dari aspek syar’i, maka hal itu dikembalikan kepada mahkamah madholim/ MK, untuk memutuskan perkara ada tidaknya aspek syar’i. Dan pendapat mahkamah madholim bersifat mengikat.
4. Majellis umat berhak menampakkan ketidaksenangannya terhadap para mu’awin ( wakil kholifah dan para menteri ), wali/ gubernur, ‘amil/ bupati. Dan pendapatnya dalam hal ini bersifat mengikat. Kholifah harus segera menghentikan mereka.
5. Kaum muslimin yang menjadi anggota MU berhak membatasi calon kholifah, dan pendapat mereka dalam masalah ini bersifat mengikat, sehingga calon tidak bisa diterima.
Dalam sistem islam rakyat boleh usul kepada kholifah tapi harus pakai waton/ dasar yang baik, benar, makanya kohlifah disebut Sulthon. Bukan seperti demokrasi liberal yang asplak, ascot sakkarepe udele dewek yang penting banyak gerombolannya, banyak duitnya gak peduli benar salah, halal haram, baik buruk.
Menurut Al Quran dan As Sunnah, api, air (tambang), hutan, dan segala sesuatu yang mengandung kemaslahatan hajat hidup orang banyak adalah milik rakyat sepenuhnya dan dikuasai serta dikelola oleh Negara. Oleh karena itu, maka semua asset strategis yang dikuasai penjajah baik yang sudah ataupun belum dilikuidasi harus diambil oleh Negara, kemudian dikelola Negara dan digunakan sebanyak-banyaknya untuk kemakmuran rakyat.
Indikasi kendala :
-) Siapkah SDM Indonesia mengelolanya?
Pertanyaan yang selalu dianggap retoris oleh sebagian sarjana. Tapi dengan berani saya katakan disini, SDM Indonesia sangatlah siap. Tenaga-tenaga ahli kita sangat banyak. Hanya saja mungkin orang awam tidak tahu karena sebagian jamak mahasiswa dan sarjana berotak cemerlang itu bekerja di luar negeri. Sebagian yang di dalam negeri, tidak diakui keintelektualannya oleh Negara sebab mungkin terlalu idealis, dan sebagian lain tidak diperhatikan oleh Negara sehingga hanya berakhir sebagai kernet bus, tukang sayur keliling atau pengangguran terdidik. Saya sendiri sering bertemu seorang pedagang sayur yang setiap harinya menghitung uang receh, tak dinyana ketika kuliah dulu ia paling mahir dalam menghitung limitasi variable inflasi mata uang sebuah Negara jika mengubah kebijakan ekonominya.
-) Siapkah modal kita?
Bila semua asset Negara kita kuasai maka modal kita akan sangat melimpah ruah. Kemarin saya membaca artikel seorang pakar ekonomi, yang memprediksikan angka pendapatan logis jika Indonesia menguasai seluruh asset negara. Saudara, pakar itu memperkirakan pendapatan bersih sampai angka 17.000 triliyun rupiah lebih! 17 kali lipat dari APBN, Bayangkan!
Mari kita berpikir logika sederhana saja, bila aset-aset Negara kita ambil alih, tentu para kapitalis akan kebakaran jenggot. Kemungkinan pertama mereka akan melakukan semacam embargo ekonomi, dan tak menutup kemungkinan setelah itu, mengingat Negara-negara kapitalis terutama Amerika itu haus darah, mereka akan meluncurkan ekspansi militer. Pertanyaan selanjutnya, apakah bangsa ini siap membangun Indonesia dari titik nol besar, susah payah dulu? Siapkah pemuda kita yang sudah materialistis, suka foya-foya, ngantukan, ngelehan (mudah lapar) ini siap maju perang melawan penjajah?
Solusi praktis embargo ekonomi.
Transmigrasi dan diaspora ke seluruh jajaran pulau Indonesia. Jangan sampai ada lahan mati atau nganggur. Semua pengangguran di seluruh Indonesia wajib mengolah tanah di luar pulau Jawa. Negara harus membebaskan hak kepemilikan tanah, menyediakan lahan 3-5 ha per keluarga, Menyediakan sarana pra-sarana, membangun infrastruktur umum.
Lahan di luar pulau Jawa masih amat sangat luas sekali. Semua masalah ekonomi financial akan tercukupi dengan mudah bila rakyat yang menganggur diwajibkan transmigrasi. Kebutuhan pokok manusia adalah pangan, sandang, papan, maka dengan transmigrasi semua bisa terpenuhi. Semua hal yang dibutuhkan manusia tersedia melimpah ruah di pulau-pulau Indonesia ini yang masih banyak belum dikelola, sehingga bahan baku industry dengan mudah dan murah bisa kita dapatkan tinggal kitanya mau apa tidak. Sehingga lambat laun semua perusahaan-perusahaan asing di Indonesia dapat kita ambil alih dan dikelola oleh putra putri bangsa.
SDM dan SDA kita sangat luar biasa banyaknya, yang keduanya merupakan aset besar bagi pembangunan Negara, sekarang tinggal kita mau apa tidak berkorban diri, harta, dan waktu untuk mengambil alih aset-aset Negara dari penjajah dengan menerapkan pemerintahan islam yang sesuai kultur budaya indonesia. Itu dibutuhkan kesadaran bahwa kita ini dijajah melalui system demokrasi, kebebasan yang dibuat oleh kapitalis.
Dan yang paling penting lagi adalah iman yakin kita kepada Allah swt yang sangat kuat, yang hanya bisa didapat dengan da’wah wattablig keluar di jalan Allah swt dengan diri dan harta sendiri, atau tirakatan di jalan Allah swt. Maka bangsa ini harus banyak tirakatan mengurangi makan, tidur, foya-foya, kurikulum pendidikan harus dirubah dari sekuler menjadi beriman bertakwa.
Negara harus menghapus pajak meskipun secara bertahap.
Islam mengharamkan pajak kecuali terpaksa dan itupun dipungut kepada orang-orang kaya. Sejatinya pajak itu adalah premanisme terhadap rakyat. Yang membuat mahalnya harga barang salah satunya adalah pajak, bila pajak dihapus maka barang produksi kita akan sangat murah di topang lagi dengan tenaga kerja dan bahan baku kita yang murah meriah melimpah ruah maka harga produksi kita akan bisa mengalahkan produsen –produsen lain, sehingga kita akan menguasai pasar internasional.
Lantas bagaimana Negara membiayai dirinya tanpa pajak ?
Bila aset-aset Negara telah kita kuasai maka akan sangat lebih dari cukup memenuhi APBN. Belum lagi hasil dari zakat, infaq, sodaqoh, BUMN.
Solusi expansi militer
Mereka butuh waktu enam bulan lebih untuk mengerahkan pasukannya, maka bisa kita gunakan untuk persiapan:
1. Membeli senjata sebanyak-banyaknya, terutama pesawat terbang kepada Negara-negara yang tidak menjadi antek amerika seperti rusia, cina. Apa punya modal ? bisa ngutang, kita punya aset yang luar biasa banyaknya buat agunan, yang penting saling menguntungkan.
2. Merekrut para mujahid, secara umum rakyat Indonesia siap mati bila sudah merasa terjajah, karena saat ini belum merasa terjajah jadi masih pada enjoy-enjoy saja. Daripada hidup susah terjajah lebih baik mati berkalang tanah melawan panjajah. Maka jutaan mujahid siap menghadang kedatangan amerika dengan membantai mereka yang mengantar nyawa.
3. Impor pangan besar-besaran sebagai cadangan sewaktu terjadi perang.
4. Transmigrasi besar-besaran untuk mengurangi pengangguran dan menopang pangan.
5. Menaklukkan Singapura, papua nugini, timor-timor terlebih dulu agar tidak bisa menjadi pangkalan militer amerika.
6. Memperkuat jalinan diplomatic dengan Negara ASEAN dan Negara-negara pesaing amerika, untuk meraih dukungan persenjataan serta memperkuat ekonomi.
7. Mempersiapkan kota-kota Indonesia sebagai pos-pos militer pertahanan, bila satu kota kalah langsung pindah ke kota lain seterusnya hingga keseluruh Indonesia.
Bila perang darat maka 99,9% kita akan menang insya Allah, sebab senjatanya sama tapi kita lebih menguasai keadaan dan jutaan rakyat siap tempur, maka kita serang mereka 24 jam dengan tiga sampai lima sip, sehingga mereka tidak sempat istirahat bahkan makan sekalipun hingga mereka mati lemes, yang paling utama adalah kekompakan, tidak adanya pengkhinatan sebagaimana yang terjadi di Irak, Afganistan, kekalahan mereka karena adanya pengkhianatan antek-antek kapitalis sehingga terjadi perang saudara dan akhirnya di kuasai amerika. Maka kekuatan terbesar dalam peperangan adalah keimanan kepada Allah swt yang kuat, sehingga betul-betul berani mati dan tidak cinta dunia sehingga punya semangat juang yang tangguh dan tidak mudah tergoda iming-iming amerika yang kemudian jadi pengkhianat.
Solusi mengatasi pengkhianat dan birokrasi korup
Hancurnya bangsa ini salah satunya karena KKN, itulah pengkhianatan terhadap rakyat, factor utamanya adalah karena imannya lemah, ya memang dalam demokrasi liberal sekuler tidak kenal iman, dosa, yang ada adalah serba boleh asal menghasilkan uang, maka sudah pantas KKN merajalela.
Cara mengatasinya adalah, seluruh TNI dan mujahid relawan harus di gembleng rohaninya terlebih dulu selama 4 bulan dengan tirakatan kerja da’wah di kampung-kampung, sebagaimana yang dikerjakan para Nabi dan Rasul dan dua bulannya untuk latihan militer. Sedang birokrasi Negara harus kerjakan tirakatan da’wah minimal tiga hari setiap bulan. Lebih baik mereka kerjanya sedikit tapi beriman sehingga tidak KKN daripada kerjanya banyak namun menghabiskan uang rakyat menjadi pengkhianat antek-antek penjajah kapitalis. Adakan kajiaan- kajian di kantor, kampung, intinya da’wah harus di gencarkan.
Rakyat harus diberi pengertian bila kita bersatu pasti kita akan menang itulah janji Allah swt, sehingga akan menyatukan negeri-negeri islam seluruh dunia dan menjadi Negara super power yang takkan ada tandingannya, tapi bila kita bercerai berai maka kita akan kalah dan akan selalu menjadi bangsa yang terjajah di negri yang kaya raya hingga anak cucu, makanya tidak ada hukuman yang paling pantas bagi pengkhianat bangsa kecuali pancung.
Terapkan hukuman yang bisa membuat jera pelaku dan membuat takut yang lain untuk melakukannya, yaitu pancung, atau potong tangan, potong kaki bagi para KKN.
Konstitusi yang perlu dibuat oleh ahlul hal wal aqdhi: agamawan, budayawan, ormas, organisasi mahasiswa, tokoh-tokoh masyarakat, politisi.
1. Kekuasaan kholifah dibatasi oleh konstitusi yang berdasar Alquran dan Assunnah.
2. Konstitusi berlaku dalam system kehidupan di Indonesia.
3. Konstitusi bisa di amandemen bila dibutuhkan (diketahuai ada kelemahan dan ditemukan aturan yang lebih kuat dalam penunjukan dalilnya), tatacara amandemen diatur dalam UU.
4. Bila kholifah melanggar konstitusi maka DPR dan masyarakat, serta partai politik islam wajib mengingatkan, bila masih membandel maka DPR mengajukan ke Mahkamah konstitusi untuk diadili, bila terbukti bersalah Kholifah wajib di pecat dari jabatannya oleh Mahkamah konstitusi.
5. Seni budaya local maupun asing tidak dilarang asalkan sesuai dengan norma-norma agama, adat-istiadat budaya Indonesia. Tidak boleh ada adegan ciuman, pelukan, bermesraan, erotis, cabul. Cerita film maupun syair music tidak boleh cabul, syirik, tapi harus mendidik bangsa pada keimanan dan ketakwaan.
6. Laki-laki dan wanita yang bukan mahrom dilarang berduaan ditempat yang sepi.
7. Dalam pertemuan besar, persamuan laki-laki dan wanita harus dipisahkan.
8. Tidak boleh melakukan hubungan sex diluar suami istri, bagi pelanggar dihukum cambuk seratus kali untuk yang belum menikah dan rajam bagi yang sudah menikah.
9. Bagi homo sex, lesbiyan, pemerkosa di hukum mati.
10. Dll, silahkan para ilmuwan yang termasuk ahlul hal wal aqdi mendiskusikannya untuk merancang UUD mengenai budaya masyarakat Indonesia, yang sesuai dengan norma-norma agama, adat istiadat dan budaya bangsa, yang mewakili kemajemukan, fluralitas bangsa indonesia sehingga tidak ada pihak yang merasa dirugikan/ didiskriditkan. Yang nantinya menjadi acuan kholifah mengambil kebijakan dalam menjalankan pemerintahan.
Hukum demokrasi
Hukum menerapkan, menda’wahkan demokrasi adalah haram. Meyakini konsep demokrasi sama dengan konsep islam adalah syirik besar karena mengangkat manusia menjadi tuhan yang berhak membuat aturan bagi manusia, yaitu menjadikan para kapitalis sebagai tuhan yang berhak mengatur kehidupan manusia melalui antek-anteknya yaitu exsekutif dan legislatif. Sehingga kedaulatan membuat UU ada pada kapitalis melalui pejabat bonekanya. Baik jahat, halal haram, benar salah, maling ngrampok terserah kapitalis.
Maka orang yang meyakini bahwa sistem demokrasi lebih baik daripada pemerintahan islam maka dia telah kafir. Orang yang meyakini bahwa dengan sistem demokrasi akan lebih mensejahterakan rakyat maka dia telah kafir. Siapa saja yang menolak, menentang, menghalangi, memusuhi pemerintahan islam degan disertai keyakinan bahwa sistem demokrasi lebih baik daripada pemerintahan islam maka dia telah kafir. Orang yang tidak mau memperjuangkan sistem islam maka dia telah berbuat dosa besar. Bila kita meninggalkan makan minum terus menerus sungguh kita telah bunuh diri, demikian pula bila kita biarkan saja demokrasi tetap bercokol di Indonesia ini sungguh kita telah bunuh diri, apalagi ikut-ikutan pemilu, semakin tambah parah, menyuburkan kemusyrikan terbesar saat ini.
Demokrasi dari rakyat oleh rakyat untuk rakyat hanyalah kebohongan belaka, yang benar adalah dari kapitalis karena suara hanya sekedar dibeli kapitalis, oleh kapitalis karena yang memegang kebijakan pemerintahan adalah para kapitalis melalui kacung-kacungnya, dan untuk kapitalis karena kebijakan pemerintah hanyalah untuk membuncitkan perut kapitalis, sedang rakyat hanya dijadikan sapi perahan kapitalis.
Empat pilar demokrasi kebebasan tidak sesuai dengan akal waras manusia yang masih waras, tidak sesuai dengan fitroh manusia yang beradab, tidak sesuai dengan kultur budaya indonesia. Tapi sangat sesuai sekali dengan budaya hutan = hubungannya sama setan, disebut wana= dewane ora ana = tidak ada Allah swt, disebut alas= agamane telas= agamanya habis.
1.Kebebasan beragama dan berkeyakinan.
Sekulerisme sebagai aqidah yang mendasari demokrasi berpandangan, agama adalah masalah privat manusia dengan Tuhannya, maka hak individu tersebut untuk memilih agama, berpindah agama, atau bahkan tidak beragama.
Tapi kenyataannya dan menjadi masalah adalah bebas berkeyakinan sehingga meyakini suatu keyakinan yang merusak agama lain yang telah ada, bebas menghina keyakinan agama lain yang telah ada seenaknya sendiri dengan dalih kebebasan berkeyakinan. Contoh ahmadiyah yang mengaku islam tapi mengakui ada nabi baru yaitu mirza gulam ahmad dan mempunyai kitab baru yaitu tadkiroh. Lia eden, musoddik yang sejatinya mereka merusak agama islam. Atau berkeyakinan nabinya agama X adalah perampok, pendusta, pelacur, bengis, kejam kemudian bertobat menjadi orang baik yang kemudian di angkat menjadi nabi, agar menjadi pelajaran bagi umatnya, biarpun kita berlumuran dosa namun kalau mau bertobat maka akan di ampuni. Yang sejatinya itu adalah menghina nabi agama X. Atau misal mengaku islam kemudian mengajarkan keyakinan bahwa berbuat apa saja itu boleh asal sudah membayar sejumlah uang kepada pemimpin sektenya. Yang sejatinya itu adalah merusak agama islam.
2.Kebebasan berpendapat.
Maka orang akan bebas menghina seseorang, agama, institusi, golongan seenaknya sendiri dengan dalih kebebasan berpendapat dan tidak ada sangsi. Contoh penghinaan terhadap presiden yang disamakan dengan kerbau karena berpendapat bahwa presiden badannya besar tapi bodoh seperti kerbau, dengan dalih kebebasan berpendapat dan berexpresi. Sebagaimana penghinaan orang barat terhadap Nabi Muhammad saw dengan dalih kebebasan berpendapat dan berexpresi. Maka orang akan bebas mengatakan seseorang itu gila padahal tidak, yang sebenarnya itu hanyalah penghinaan saja, jadi hina menghina itu tidak mengapa dalam demokrasi budayanya monyet.
3.Bebas berperilaku/berexpresi
Sehingga manusia bebas melakukan apa saja tanpa ada batasan norma-norma agama, adat istiadat, kesusilaan bermasyarakat. Sehingga orang telanjang bulat, berzina di televise, di jalanan tidak jadi masalah asal suka sama suka, berzina sama pejabat di depan umum juga tidak ada sanksinya dengan dalih kebebasan berperilaku. Bahkan mengadakan pesta sex di senayan pun tidak ada hukumnya menurut paham kebebasan berperilaku, jadi manusia lebih hina daripada binatang.
4.Bebas memiliki sesuatu.
Sehingga negara inipun bebas dimiliki oleh individu dengan dalih, swastanisasi, investasi, peningkatan produksi, sehingga negara bebas diperjual belikan kepada kapitalis. Dan telah terbukti negara ini harus tunduk patuh kemaun kapitalis, karena memang sudah punya kapitalis, sehingga rakyat menderita tak di hiraukan, ma’lum negara punya pengusaha yang penting untung banyak, tidak peduli rakyat mati semua.
Maka sangat wajar kalau amerika itu kaya raya meskipun sudah mau bangkrut, karena memang uangnya hasil merampok negara-negara berkembang termasuk indonesia tercinta.
Coba pikirkanlah baik-baik, kita ini sedang di rampok melalui sebuah sistem yang namanya demokrasi, liberalisasi, kapitalis, sekulerisme. Kemudian kita melihat bahwa perampok ini kaya raya dengan sistem ini maka kitapun ingin kaya dengan menerapkan sistem ini, terus pertanyaannya negara siapakah yang mau kita rampok? Negaranya Kambingkah?, negaranya monyetkah?, yang terjadi adalah para pejabat ikut-ikutan merampok harta bersama bos-bos mereka kapitalis barat.
Tiga hal sebagai alat penjajah menjajah kita dengan sistem demokrasi:
1. Uang, dengan cara kasih dana kampanye, dengan syarat siap jadi budaknya.
2. Merusak staqofah islam dengan pemikiran- pemikiran/ budaya barat seperti kapitalis, sekuleris, demokrasi, kebebasan, melalui jalur kurikulum pendidikan, media massa, LSM- LSM yang didanai barat.
3. Mencetak calon –calon penguasa yang korup, yang tidak takut dosa, dengan menjauhkan generasi muda, kaum intelek dari agama, dan merusaknya dengan budaya serba bebas ala monyet.
Negara ini bisa baik bila manusianya baik dan sistemnya baik, ibarat sopir sama mobil keduanya bagaikan dua keping uang yang tak bisa dipisahkan. Meskipun sopirnya canggih bila mobilnya tak ada remnya, setirnya dol maka akan nyemplung kali demikian pula sebaliknya. Coba fikir baik-baik, pernahkah ada monyet, babi, kambing melahirkan manusia, pernahkah anda melihat orang yang menyedot seviteng keluarnya susu, begitulah dengan sistem demokrasi, sistem monyet seviteng tidak akan mungkin mengeluarkan pejabat-pejabat sholeh, kalau pejabat kurawa monyet seviteng banyak sekali.
Demikian pula dengan sistem pemerintahan demokrasi takkan bisa terpisahkan dengan sistem ekonomi kapitalis, buktinya hampir seluruh negara di dunia ini sistem pemerintahannya demokrasi dan semuanya sistem ekonominya kapitalis sistem perampok, negara yang lemah dicaplok oleh negara-negara yang kuat. Maka sistem islam datang untuk menyelamatkan negara dari perampokan kaum kapitalis.
Kaum kapitalis mempropagandakan kebebasan dalam semua aspek kehidupan, melalui pendidikan maupun media massa, untuk meraih tujuan mereka menindas rakyat yang lemah. Maka kitapun kalau ingin terbebas dari penjajahan mereka juga harus mempropagandakan kebalikan dari kebebasan yaitu taat kepada Allah swt, dengan da’wah wattablig khuruj fi sabilillah, itulah satu-satunya cara memperbaiki manusia untuk menerapkan sistem yang baik serta menyadarkan umat manusia pentingnya menerapkan sistem yang baik.
Manusia itu sangat dipengaruhi oleh suana keadaan lingkungannya. Hari ini manusia selalu mengajak cinta dunia, sehingga suasana keadaannya menjadi suasana keadaan cinta dunia sehingga mereka menjadi manusia serakah dan menindas yang lemah, tatanan kehidupanpun menjadi rusak, maka kita ajak mereka untuk selalu mengajak orang lain cinta pada Allah swt sehingga hati mereka menjadi yakin pada Alllah swt, semakin kuat mereka mengajak orang lain cinta pada Allah swt maka semakin kuat pula cinta mereka pada Allah swt. Apa bila manusia ini selalu mengajak taat pada Allah swt maka terciptalah suasana keadaan akhirat sehingga mempengaruhi hati manusia, maka semakin kuatlah keiman manusia pada Allah swt. Bila manusia telah kuat keimanannya, merekapun akan menerapkan sistem iman.
Maka founding fathers kita melambangkan dengan BURUNG GARUDA, yang artinya Jaga ruh ing dada iku nganggo roda, menjaga ruh didada itu dengan roda yaitu berputar, keliling, jaulah mengajak manusia taat dengan Allah swt yaitu da’wah. Maka disebut RAJAWALI, rajanya para wali adalah Nabi dan Rasul, karena semua Nabi dan Rasul berda’wah mengajak manusia taat sama Allah swt, maka rajanya para wali saat ini adalah ahli da’wah. Burung itu sangat vital, sebagai kelanjutan keturunan, bila manusia tak ada burung maka keturunan tak berlanjut dan manusia punah, begitulah dunia ini bila tak ada ahli da’wah maka kehidupan akan rusak, hancur dan punah.
Maka pancasila itu akan dapat dilaksanakan bila bangsa ini punya 5 sifat PANDAWA dan 5 sifat Pandawa akan ada pada bangsa ini bila GARUDA / DA’WAH hidup, sedang demokrasi telah membunuhnya dan menghidupkan cocak rawa yang melahirkan kurawa maka pelacuran merebak dimana-mana, kriminalitas tak terbendung, moral manusia jadi bejat mebihi binatang.
GARUDA/ DA’WAH jantungnya Pancasila , bila da’wah mati maka pancasilapun mati pula, ma’nanya bila ingin pancasila dapat diterapkan di negara ini maka da’wah mengajak pada ketaatan pada Allah swt harus digencarkan dan demokrasi harus dibuang ke comberan.
Bila kerusakan negara antah brantah serba bebas ini hanya gara-gara manusianya saja bukan sistemnya, maka logikanya bila ganti orang yang baik maka akan menjadi baik, tapi kenyataannya sudah 65 th lebih kita merdeka berganti pemimpin berkali-kali nyatanya tak berubah-rubah, malah tambah parah. Coba sampeyan fikir baik-baik bagaimana jadinya bila anak anda yang sholehah jebolan pesantren sampeyan masukkan ke rumah pelacuran, kira-kira lama kelamaan jadi pelacur gak?, bagaimana jadinya bila anak anda yang sangat sholeh anda masukkan ke grup maling?, lama kelamaan pasti jadi maling. Demikian pula dengan sistem demokrasi, orang sesholeh apapun bila masuk sistem ini pasti mau tidak mau harus jadi maling, bila tidak pasti terlempar keluar secara otomatis. Bila anda tidak mau jadi maling jangan coba-coba masuk sistem ini.
Wahai saudaraku coba anda fikir baik-baik sistem islam atau sistem demokrasi sebagai pengkhianat PANCASILA, pengkhianat bangsa ini, pengkhianat para pejuang kemerdekaan negeri ini?
Insya Allah bersambung mengenai sistem pemerintahan, ekonomi, peradilan, pendidikan, sosial islam, sistem ekonomi kapiitalis sistem perampok, solusi mengatasi krisis ekonomi dll. Mohon maaf bila ada perkataan yang tak berkenan dihati.
Sekretariat : ruko KALIKA jl palagan, rejondani, kamdanen, sinduharja, ngaglik, sleman, yogyakarta.
Alfakir Gatutkaca Hadiningrat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar